Breaking News

Main Menu

Naskah Drama 8 Orang Pemain Tentang Sosial Dan Persahabatan Singkat

понедельник 24 сентября admin 15
Naskah Drama 8 Orang Pemain Tentang Sosial Dan Persahabatan Singkat Rating: 8,3/10 122 votes

Mar 5, 2015 - Contoh Teks Drama Persahabatan dalam Bahasa Inggris. Bahasa Inggris. Oey sob sekarang saya mau berbagi ilmu alias tugas sekolah,. Www.contohdramasingkat.com » referensi contoh drama singkat Judul Drama: Contoh Naskah Drama Untuk 8 Orang Persahabatan dan Kehidupan Ditulis oleh: Lika Amalia Dimohon untuk tidak mempublikasi ulang artikel, jika Anda melakukannya diharap untuk menyertakan link yang menuju ke laman artikel Contoh Naskah Drama Untuk 8 Orang Persahabatan dan Kehidupan ini.

Chief among them is ex-girlfriend Helen (ably played by Karen Mok), who still remembers the passionate nights spent in Dragon's triad embrace. She's now a ranking triad officer, and though he says he wants no part of her life, she just won't give up. Goodbye mr cool subtitle indonesia.

Drama merupakan suatu cerita yang dimainkan oleh beberapa orang untuk memberikan gambaran cerita tertentu. Drama memang bisa bersifat serius maupun komedi, tergantung pada tujuan awal penulisan drama tersebut. Membuat adalah salah satu contoh yang dapat kita buat. Sebuah drama memang bisa dikatakan hal yang gampang namun juga susah.

Naskah

Sebab sebuah cerita intinya memiliki sebuah ide, yang akhirnya bisa dituangkan dalam susunan kalimat menjadi sebuah cerita yang utuh. Mengungkapkan ide ke dalam contoh naskah drama 8 orang pun harus bisa dipahami secara umum. Agar pembaca yang meskipun orang awam bisa paham dengan jalannya cerita, dan memahami pesan yang ingin disampaikan dalam drama tersebut. Meskipun membutuhkan kreatifitas dan pemahaman mendalam untuk mampu mengungkapkannya dengan baik dan runtut. Semua bisa melakukannya, bahkan bisa sukses dan bisa menghasilkan drama yang menarik. Baca juga:,, Contoh drama ini mengisahkan tentang perjuangan seorang gadis remaja untuk bisa menemukan jati dirinya. Berisi mengenai kejadian perjuangannya untuk bisa leluasa mengenakan jilbab sebagai wujud nyata menjadi seorang muslimah.

Berikut alur skenarionya: Skenario Drama: 1. Tema Drama: Nilai Agama 2. Ritma Cerita Drama: I. Eksposisi Idha Azi Martin Sophia Wahyu Ikhsan Immah Panca II.

Permasalahan Keinginan Idha untuk menggunakan jilbab, meskipun belum bisa mengaji Al-Quran dengan benar. Komplikasi Azi tidak menyukai keputusan Idha untuk berjilbab, karena dianggap belum pantas mengenakannya. Catatan 1 Azi mencoba mencari dukungan untuk menyisihkan Idha dari pergaulan mereka, karena dianggap berjilbab hanya untuk memberikan kesan sok alim semata. Catatan 2 Martin dan Immah merasa keputusan Idha untuk berjilbab perlu didukung, dan didorong untuk terus belajar agama. Bukan dengan mengasingkannya.

Kesimpulan Idha tetap berjilbab dan memperbaiki cara mengaji Al-Qur’an dengan benar. Protagonis (Baik): Idha b. Antagonis (Jahat): Azi c.

Tritagonis: Martin dan Immah d. Figuran: - Sophia - Wahyu - Ikhsan - Panca 4. Tempat Kost-kostan b. Waktu Pagi hari Naskah Drama: Suatu pagi di hari minggu, gerimis sedang turun dengan santainya. Tanpa kenal waktu, dari dini hari hingga ayam telah berkokok hingga kini saat seharusnya matahari terbit.

Namun kalah oleh sapuan awan mendung yang gelap. Meskipun bukan minggu pagi yang cerah, dan membuat para penghuni indekost Al-Amin membenci dan larut dalam gumpalan selimut hangat. Tidak bagi Idha, gadis dari kampung kecil ini, sangat menyukai hujan. Idha: Saya makhluk pecinta hujan. Martin teman sekamarnya tahu bahwa Idha tengah duduk sendiri diantara dinginnya angin bercampur air hujan di teras, mencoba menemani.

Martin: Dingin Dha. Nanti sakit, masuk aja!

Hari minggu juga. Malah enak buat tidur sepanjang hari! Idha: Nanti saja, masih asyik liat hujan. Martin hanya menggeleng, merasa heran apa nikmatnya melihat hujan dan udara yang dingin. Ia pun akhirnya duduk di samping Idha. Idha: Aku sebenernya pingin pakai jilbab Mar. Martin berpikir sejenak kemudian berujar beberapa patah kata.

Martin: Ya udah segera pakai, kamu udah pantas kok kalau berjilbab. Sholat lima waktu selalu ngerjain di awal.

Sholat sama puasa sunnah pun kamu sering kan? Jadi mau nunggu apa lagi.? Idha: Sepertinya aku belum pantas. Martin: Kok bisa?

Kalau aku memang masih ragu, maklum masih belum stabil emosinya. Idha: Memangnya arus listrik.?? Martin: Udah ah. Kalau mau pakai, pakai jilbabku dulu gak apa. Nanti usai gajian kamu beli sendiri.

Idha hanya bisa tersenyum dan memberikan jempolnya, tanda setuju dan terima kasih. Hujan belum reda, Idha masih diam sendiri nyaris melamun.

Kemudian ia merasa ada suara yang berujar kepadanya. Kalau nunggu kamu tartil Qur’an dulu baru jilbaban, kalau keburu mati gimana? Idha pun seolah tersadar, ia akhirnya masuk ke kamar kostnya. Selang beberapa saat hujan akhirnya reda, meskipun matahari enggan untuk memberikan sinarnya menghangatkan bumi yang lembab. Azi teman sebelah kamar, mengetuk pintu kamar Idha. Azi, ada apa?